24 November 2014

Kegalauan Para Pekerja Telekomunikasi Indonesia


Beberapa kali sempat membaca kegalauan atau kerisauan dari para pekerja telekomunikasi yang tertulis dalam berbagai media, medsos khususnya, banyak diantara rekan-rekan kerja kita dalam dunia Telekomunikasi di Indonesia yang mempunyai keluhan terkait kesejahteraan dan kelayakan standar hidup yang didapatnya dari bidang telekomunikasi yang digelutinya.

Diantara yang menjadi kegalauan mereka adalah :
- Maraknya demonstrasi buruh diberbagai tempat selama beberapa tahun terakhir ini.
- Kenaikan laju inflasi setiap tahunnya.
- Kenaikan BBM baru baru ini.
- Resiko Tinggi dalam pekerjaan. (Banyak sub bidang pekerjaan dalam dunia telekomunikasi beresiko tinggi).
- Perasaan sebagai bagian dari kaum buruh (Buruh Telekomunikasi).
- Tidak adanya perhatian khusus dari pemerintah atau eksekutif telekomunikasi tentang kesejahteraan pekerja Telekomunikasi.


Semua hal diatas rasanya seperti api dalam sekam yang sewaktu waktu akan muncul juga ke permukaan jika saatnya tiba. Perasaan sebagai buruh atau pekerja dalam bidang telekomunikasi yang kurang mendapat perhatian dari pihak terkait ini sudah mulai memunculkan benih-benih semangat untuk melakukan protes dalam bentuk demonstrasi ataupun semangat yang agak ekstrim terdengar adalah memboikot ataupun mensabotase perangkat telekomunikasi yang terpasang (existing equipment), karena sudah mulai terinspirasi oleh demonstrasi sejenis yang gunakan cara-cara boikot produksi, melumpuhkan akses jalan tol dan sebagainya.

Hal ini adalah tentu sangat berbahaya dan akan bisa menimbulkan dampak negatif yang sangat luas, karena telekomunikasi adalah juga merupakan bagian vital dalam kehidupan kita sepanjang hampir 20 tahun terakhir ini.

Jika satu saat benar terjadi hal yang dikhawatirkan diatas, misalnya untuk durasi waktu satu hari boikot/sabotase saja, maka dunia bisnis dan perekonomian negara bisa lumpuh.

Bayangkan jika ada 5 operator selular saja yang berhenti beroperasi karena sabotase ini, bisnis akan macet, segala perjanjian/kontrak bisnis bisa gagal atau minimal tertunda, akses internet terganggu, semua sektor bisnis akan terganggu, produktifitas pada hari itu akan hilang atau minimal macet. Sangat fatal bukan?

Kita sebagian tau bahwa hal tersebut mungkin saja bisa terjadi, dan mungkin saja tidak akan terjadi, karena ada Undang-undang Telekomunikasi yang mempunyai konsekuensi hukum berat bagi pelanggarnya. Tetapi hal ini tetap bukan jadi satu jaminan atau tidak menutup kemungkinan juga akan terjadinya hal tersebut.

Semoga yang dikhawatirkan diatas tidak akan pernah terjadi dan semoga pihak pihak terkait dengan ini semua khususnya para eksekutif telekomunikasi dan regulator (pemerintah) bisa mulai membuka mata dan telinganya untuk dapat melihat, mendengar serta kembali serius memikirkan nasib para rekan kerja yang bergerak dalam bidang telekomunikasi ini.

Sekian.

#Saat kepikiran di warung kopi akibat membaca beberapa artikel dari para pekerja/buruh telekomunikasi.

24 February 2014

Wisata Murah Pantai Pagatan di Kalimantan Selatan

Jalan provinsi dan kawasan pantai Pagatan
 Wisata pantai adalah salah satu pilihan menarik bagi kita pada umumnya. Bercerita tentang pantai di Kalimantan Selatan, ada beberapa pantai yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah Pantai Pagatan yang terletak di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Mengapa pantai ini menarik? Diantaranya adalah karena lokasinya yang mudah dijangkau oleh semua orang, terletak di jalan provinsi yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur jika kita lewati jalur paling selatan pulau Kalimantan, baik dari Banjarmasin (ibukota Kalimantan Selatan) atau dari arah sebaliknya di Kalimantan Timur. Dan menjadi tambah menarik juga karena wisata pantai Pagatan ini termasuk wisata murah meriah. Tidak ada biaya ataupun retribusi khusus ditarik dari wisatawan yang berkunjung dan menikmati suasana pantainya.

Pantai Pagatan, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan
Di sepanjang jalan yang berada tepi pantai ini banyak berjajar warung-warung yang menjual berbagai makanan bagi para wisatawan yang sengaja berkunjung ke pantai ini ataupun pengunjung lainnya yang hanya sekedar mampir untuk beristirahat sejenak setelah lelah karena sedang melakukan perjalanan panjang dari Kalimantan Selatan dan dari Kalimantan Timur.

How to get there?

Bagi yang ingin berkunjung ke pantai Pagatan ini, ada beberapa cara yang bisa dipilih. Untuk kita yang gunakan kendaraan pribadi tentunya sudah tidak perlu dibahas lebih lanjut lagi, sebab hanya perlu isi BBM secukupnya dan tinggal jalan saja.

Suasana jalan raya ditepi pantai Pagatan
Kemudian bagi para backpacker yang ingin menikmati suasana pantai Pagatan ini, bisa dimulai dari kota Banjarmasin. Dari Banjarmasin bisa gunakan angkutan umum, yaitu bis-bis yang bisa dicari di terminal yang berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani Km 6, atau jika agak susah cari terminal ini, bisa tanyakan ke orang-orang di kota Banjarmasin dimana letak Terminal Antar Kotanya.

Pose dulu sebelum tinggalkan lokasi pantai Pagatan
Waktu tempuh dari Banjarmasin ke pantai Pagatan berkisar antara 4-5 jam perjalanan darat melewati beberapa kabupaten, diantaranya adalah kabupaten Tanah Laut, sebelum seterusnya tiba di kabupaten Tanah Bumbu dimana lokasi pantai Pagatan berada.
Sejauh ini pantai Pagatan tampaknya bukanlah suatu objek wisata resmi yang dikelola oleh suatu perusahaan yang bergerak dibidang wisata seperti pantai Ancol di Jakarta, tetapi masih di kelola oleh pemerintah daerah, dalam hal ini pemerintah daerah kabupaten Tanah Bumbu.

Di satu sisi ada baiknya, sehingga objek wisata pantai ini tetap murah dan dapat dinikmati semua orang. Disisi lain, akibat tidak dikelola secara khusus, maka mungkin saja bisa timbul masalah-masalah baru bagi lingkungan sekitar pantai. Hal paling sederhana adalah terancamnya kebersihan lingkungan sekitar pantai karena banyaknya pengunjung yang sekedar mampir atau memang segaja berkunjung ke pantai ini, terutama saat weekend hari Sabtu dan Minggu. Belum lagi pertumbuhan warung-warung makanan yang berjajar disepanjang jalan tepi pantai ini, jika tidak dikontrol dan dikendalikan dengan bijak maka akan membuat kawasan ini menjadi tidak teratur, bukan tidak mungkin nanti bisa jadi terkesan kumuh. 

Semoga hal ini tetap bisa jadi perhatian pemerintah daerah setempat dalam pengelolaan aset wisata didaerahnya dan bisa terus menjadi berkembang serta menguntungkan semua pihak tanpa mengorbankan lingkungan ataupun mengurangi kenyamanan dan keindahan pantai yang sudah ada.

Rehat sejenak menikmati suasana pantai Pagatan